-->

Jangan Ditiru! Inilah Ciri Ciri Pendaki Gunung Alay

JanganDitiru! Inilah Ciri Ciri Pendaki Gunung Alay



Kegiatan mendaki gunung merupakan kegiatan di alam bebas yang belakangan ini menjadi populer diindonesia.  Beruntungnya di negara Indonesia memiliki banyak gunung dengan pemandangan yang indah.Banyak postingan dimedia sosial terkait Pendakian membuat orang yang melihatnya tertarik dan ingin mencoba mendaki gunung, namun hal ini tidak dibarengi dengan pengetahuan. Oleh karna itu sebaiknya kita mencari sumber informasi dan pengetahuan yang berkaitan dengan pendakian agar tidak melanggar norma dan peraturan.
Baca Juga : Etika Seorang Pendaki Saat Mendaki Gunung
Sebagai pendaki kita seharusnya beretika untuk menjaga, tidak merusak alam dan selalu memperhatikan keselamatan. Lalu jangan melakukan hal ini jika tidak mau dicap pendaki alay. Jangan Ditiru! Inilah Ciri Ciri Pendaki Gunung Alay (dalam artian hal yang dilakukan tidak sesuai dengan etika dan norma saat digunung) sebagai berikut : 

  • Tidak membawa Perlengkapan yang memadai

Perlengkapan yang tidak lengkap seperti tidak membawa senter/headlamp,tidak memakai sepatu gunung padahal medan yang dihadapi sulit,tidak membawa sleeping bag untuk menjaga suhu tubuh saat tidur, tidak membawa P3K ,dan yang lebih bahaya lagi tidak membawa jas hujan apabila terjadi hujan membuat seluruh tubuh kebasahan dapat menyebabkan hipotermia.
Biasanya tipe pendaki ini hanya mementingkan peralatan photography dan tongsis agar bisa eksis
Bawalah segala perlengkapan untuk menunjang keselamatan saat kegiatan pendakian

  • Membawa sedikit logistik
Banyak kasus beberapa pendaki membawa sedikit air dan bekal makanan seadanya seperti hanya mie instan dan itu juga tidak banyak,pendaki seperti ini beranggapan bahwa jika membawa logistik terlalu banyak akan memakan beban yang banyak dan membuat susah. Akibatnya jika logistik habis maka kebingungan dan meminta ke pendaki lain yang akan membuat repot.

Namun itu salah, Bekal logistik itu sangat penting, bawalah bekal yang mencukupi selama kita mendaki,hitung berapa hari kita akan berada digunung.seharusnya membawa bekal  yang mencukupi, makan makanan dengan nutrisi dan bergizi untuk tetap menjaga energy dan kebutuhan tubuh. Membawa air yang cukup sesuai dengan gunung yang akan dinaiki.
Sekedar tips, sebaiknya lebihkan bekal minimal satu hari untuk cadangan dan antisipasi jika kemungkinan kita tidak tepat waktu saat turun.

  • Memetik bunga Edeilweis
Semakin banyaknya orang yang ingin naik gunung sekarang ini,namun banyak juga yang tidak bertanggung jawab seperti merusak alam dengan memetik bunga edeilweis sebagai kenang kenangan atau untuk sekedar pamer di media sosial agar dibilang keren. Mereka beranggapan “hanya memetik satu tangkai tidak apa apa,toh masih banyak”. Jika semua orang beranggapan seperti ini,maka berapa hektar ladang edeilweis yang akan rusak?bahkan bisa punah

Padahal bunga Edeilweis bunga yang langka dan dilindungi hukum di Indonesia ini. Kita harus selalu menjaga alam ya guys,salam lestari.

  • Pamer kemesraan padahal bukan muhrim

Menghabiskan waktu bersama pacar memang membahagiakan,dimana mana bisa dilihat disekitar kita banyak orang bermesra mesraan dengan pacarnya,sekarang banyak juga digunung yang seperti ini. Bermesra mesraan di puncak/didalam tenda padahal bukan muhrim dan yang lebih parah sampai melakukan tindakan asusila digunung. Berfikiran "Ah mending ngajak pacar biar bisa mesra mesraan diatas dan bikin anget bisa peluk peluk hehe" .

Sehausnya Menjaga sikap dan perilaku ditempat tempat yang memang bukan seharusnya.


  • Meninggalkan sampah di gunung

Nah ini nih peristiwa serius pada gunung gunung di Indonesia sekarang ini yaitu sampah. Sampah bekas logistik sampah kertas berisi ucapan salam dari gunung. Mereka pendaki alay yang seenaknya meninggalkan sampah digunung bahkan ada juga komunitas yang menamai komunitasnya dengan embel embel ”pecinta alam” namun masih membuang sampah digunung,ironis sekali.  Memang apa sulitnya membawa sampah kita kembali turun?jika memang sulit membawa sampah sendiri kembali turun gunung,seharusnya jangan mendaki.  

  • Tindakan vandalisme

Kegiatan mencoret coret entah itu menulis nama sendiri atau nama organisasi, entah apa motivasi mereka melakukan itu,mungkin agar terkenal atau menyalurkan bakat tangan tangan jahil. Sangat  menyebalkan sekali dan merusak lingkungan dan pemandangan. Coret coretan itu tidak bisa hilang dan sifatnya permanen.

Jika menemukan pendaki alay yang hendak mencoret coret entah di batu,pohon,tebing,gua tegur saja kalau bisa marahi agar tidak melakukan tindakan vandalisme di gunung.

  • Selfie tanpa memperhatikan keselamatan

Banyak kasus foto foto/selfie untuk mencari angle yang bagus yang mengakibatkan kecelakaan seperti terjatuk kejurang/terperosot kekawah bahkan sampai mengakibatkan kematian,foto dengan pose lompat lompat padahal didekatnya jurang dan kawah.
Foto foto untuk mengabadikan moment itu hal yang sah sah saja tetapi jika saat foto/selfie tidak memperhatikan keselamatan itu perbuatan yang salah.

  • Selalu mengeluh saat pendakian
Tipe pendaki yang selalu mengeluh dan selalu bertanya “kapan sampai puncak udah pegel nih belum sampai sampai juga dari tadi”. Padahal mereka sedang mendaki gunung,sudah semesetinya mereka mengetahui jika kegiatan seperti itu sangat menguras tenaga. Jadi berhentilah mengeluh soal lelah,kalau tidak mau lelah jangan pergi kegunung semestinya ke mall saja. Puncak tidak pernah lari dari tempatnya.

Terlepas dari itu semua sudah seharusnya kita menjaga alam dan tidak merusaknya selalu perhatikan keselamatan saat pendakian.
Diatas hanyalah pendapat saya, jika ada kekurangan atau tidak sependapat bisa dikoreksi dan komentar dibawah.
 Salam lestari

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Jangan Ditiru! Inilah Ciri Ciri Pendaki Gunung Alay"

Posting Komentar

Ada yang ingin kamu tanyakan?

expedisigunung

Iklan Tengah Artikel 1(tautan)

Iklan Tengah Artikel 2(gambar)

Iklan Bawah Artikel(tautan)