-->

Bunga Edelweiss: 9 Fakta Tersembunyi dan Sejuta Manfaatnya

Bunga Edelweiss: 9 Fakta Tersembunyi dan Sejuta Manfaatnya

Edelweis jawa(Anaphalis Javanica)
Bunga Edelweiss: 9 Fakta Tersembunyi dan Sejuta Manfaat dibaliknya. Bunga Edelweis yang sering disebut “Bunga Abadi” dengan nama ilmiah Anaphalis Javanica, dibeberapa daerah bunga ini juga biasa disebut dengan bunga senduro. Edelweis merupakan tumbuhan endemik yang tumbuh diketinggian pegunungan pegunungan yang banyak terdapat Indonesia.

Biasanya jika kita mendaki gunung akan menjumpai bunga edelweiss di sekitar padang savana atau puncak gunung. Banyak orang yang menyukai bunga ini karena keindahan bunganya. Julukan “Bunga Abadi” mampu menghipnotis banyak orang untuk memilikinya. Namun, tumbuhan ini merupakan tumbuhan yang dilindungi dan tidak boleh dipetik.

Bagi kalian yang ingin mengetahui dan ingin lebih mengenal edelweis, expedisigunung akan merangkum fakta fakta dibalik keindahan bunga edelweiss si bunga "abadi". Yuk simak pembahasan berikut !

1. Bunga Edelweis Termasuk Tumbuhan Yang Dilindungi

Tumbuhan Edelweis statusnya termasuk tanaman yang langka dan hampir punah. Oleh karena itu, di Indonesia bunga edelweis dilindungi oleh hukum yang diatur dalam undang undang nomor 5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya hayati ekosistem sesuai pasal 33 ayat 1. Pasal ini untuk mencegah pencurian atau pemetikan illegal dialam liar guna menyelamatkan tumbuhan edelweiss dari kepunahan. Populasi bunga abadi ini dikhawatirkan menurun akibat oknum pendaki maupun warga sekitar yang menyelundupkan bunga edelweiss untuk diperjual belikan sebagai souvernir.

2. Asal Bunga Edelweis

Asal muasal bunga edelweiss sebenarnya tumbuh di pegunungan Alpen yang mempunyai nama latin Leontopodium atau disebut edelweiss eropa. Edelweis eropa memiliki ciri khas tumbuh tidak berumpun, berbeda dengan anaphalis javanica atau edelweiss jawa yang tumbuh berumpun dan seperti semak. Ciri fisik selanjutnya adalah, Edelweis jawa terdapat bunga yang berwarnya oranye dan memiliki kepala bunga yang mirip dengan bunga aster.
Edelweis Eropa(Leontopodium)
Edelweiss pertama kali ditemukan oleh orang berkebangsaan jerman yang bernama Georg Karl Reinwardt pada 1819 di lereng Gunung Gede.


3. Wilayah Pertumbuhan Edelweis

Edelweis tumbuh pada daerah daerah perbatasan hutan (antara batas vegetasi dan non vegetasi) dan wilayah wilayah terbuka seperti di tebing dan lereng gunung. Biasanya tumbuhan ini hidup pada pegunungan dengan ketinggian 1600 sampai 3000 MDPL terutama di pegunungan berbatu dan berkapur. Edelweis mampu hidup pada tanah yang tandus (pada sabana di gunung).
Surya kencana Gunung Gede
4. Kenapa dihutan tidak ada edelweis? Tapi hidupnya malah dipuncak gunung?

Apakah kalian pernah bertanya tanya kenapa edelweiss tidak tumbuh dihutan tapi malah hidup di lereng lereng gunung yang notabene gersang? Jadi begini, bunga edelweis memang habitatnya tumbuh pada wilayah terbuka yang panas terik seperti di lereng gunung, padang savana, kawah dan puncak. Karena tumbuhan edelweiss tidak mampu bersaing dengan tumbuhan lain untuk tumbuh di tempat yang lembab dan gelap seperti hutan.

Tumbuhan edelweiss merupakan tumbuhan perintis yang kuat yang tumbuh pada tempat yang tandus karena mampu beradaptasi dengan mengoptimalkan pertumbuhan dan laju metabolisme walaupun dalam keadaan yang kurang nutrisi.

5. Manfaat Edelweis bagi lingkungan

Bukan hanya keindahannya saja, edelweiss mempunyai beberapa manfaat bagi lingkungan disekitarnya antara lain:
  • Sebagai sumber makanan bagi serangga serangga, karena menyukai madu yang dihasilkan oleh tumbuhan edelweis. Terdapat lebih dari 300 jenis serangga seperti lalat, tabuhan, kupu kupu, kutu, lebah, tirip dan lain lain. Jadi tumbuhan ini sangat bermanfaat bagi kehidupan serangga.
  • Menjaga struktur tanah didaerah pegunungan dan mencegah tanah longsor dan erosi
  • Edelweis menjadi tempat bersarangnya burung tiung batu licik Myophonus glaucinus

6. Bunga Edelweis digunakan untuk upacara adat

Di daerah Jawa tepatnya di desa Ngadas, masyarakatnya sama halnya dengan masyarakat suku Tengger yang masih melestarikan adat dan kebudayaan peninggalan leluhurnya. Dalam  keaagamaan masyarakat desa Ngadas mayoritas memeluk agama Budha yang berbeda dengan masyarakat Tengger yang beragama Hindu.  Meskipun berbeda, masyarakat ngadas tetap menjunjung tinggi adat dan budaya Tengger pada umumnya.

Jadi disana ada ketua adat yang biasa disebut Dukun yang memiliki peranan pada setiap upacara upacara adat. Masyarakat Tengger menggunakan tumbuhan disekitar untuk sesaji atau persembahan kepada dewa atau leluhurnya. Tumbuhan tumbuhan yang dipakai untuk upacara salah satunya adalah bunga edelweiss. Masyarakat tengger biasa menyebut edelweiss dengan Tana Layu. Adapun upacara adat Tengger antara lain upacara kasada, entas-entas, karo.

7. Bunga Edelweiss bisa dibudidayakan?
Didataran tinggi bromo bukan hanya objek wisatanya saja yang bisa kita nikmati. Bila kamu berminat membeli oleh oleh untuk seseorang, maka di bromo tersedia bunga bunga edelweiss yang beraneka warna. Tapi tenang, bunga edelweiss yang dijual bukan berasal dari alam liar melainkan hasil budidaya sekelompok warga. Ternyata edelweiss dapat dibudidayakan disekitar perumahan warga didaerah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Hal itu dilakukan agar mencegah kepunahan edelweiss jawa dari kepunahan akibat populasinya yang terus menurun, dan agar dapat digunakan oleh masyarakat sekitar untuk beribadah atau upacara adat agar tidak mengambil di alam.

8. Apa yang terjadi jika Edelweis punah?

Karna tumbuhan edelweis bersifat tumbuhan endemik dan langka maka tumbuhan ini bisa saja mengalami kepunahan. Kepunahan bisa terjadi karena rusaknya habitat edelweis atau pencurian dialam liar akibat ulah manusia contohnya pendaki “nakal” atau masyarakat sekitar yang memetiknya untuk dijual sebagai souvernir.

Apa dampak yang akan terjadi kalau edelweis punah? Ternyata dampaknya sangat serius yaitu:
  • Akan mempengaruhi kondisi tanah di suatu gunung yang akan memicu terjadinya erosi dan tanah longsor
  • Mempengaruhi tumbuhan lain yang ada di sekitar gunung, karena bunga edelweis mempunyai aroma yang semerbak sehingga mengundang serangga serangga datang untuk menikmati madunya. Jika serangga itu mati didekat tumbuhan edelweiss maka dapat menyuburkan tanah.      
  • Jika edelweiss tidak adalagi, tentunya mempunyai dampak psikologis yaitu tidak bisa dilihat atau dinikmati oleh anak cucu kita.

9. Apakah Bunga “abadi” ini benar benar abadi?
Nah akhirnya keluar juga nih pertanyaan yang menjadi topik pembahasan utama dalam artikel ini hehe tentang kata “abadi” pada sebutan bunga edelweis. Perlu diketahui, bunga Edelweis Jawa (Anaphalis Javanica) mampu mencapai umur lebih dari 100 tahun. Oleh karena itu tumbuhan ini disebut dengan bunga abadi karena bisa mencapai umur yang sangat lama itu. Bunga edelweiss juga memiliki sifat tahan lama dalam keadaan yang kering, jadi meski sudah dipetik bunga edelweiss seakan akan masih hidup. Selain itu Edelweis memiliki kandungan hormone etilen yang berfungsi agar bunganya tidak bisa gugur.

Nahh jadi udah pada paham yaa istilah bunga edelweiss adalah bunga yang abadi?Jadi dapat disimpulkan bahwa bunga Edelweis bukanlah bunga yang benar benar abadi. Sebutan “Abadi” pada bunga ini hanya gambaran bahwa bunga ini mampu bertahan hidup selama 100 tahun lebih lamanya dan memiliki kandungan hormon yang mencegah bunganya gugur dan seakan akan hidup dengan abadi.

Tumbuhan ini juga termasuk langka jadi jagalah kelestariannya dan jangan dipetik. Biarkanlah tumbuhan cantik ini hidup “abadi” walau bukan pada genggaman, namun dapat dilihat oleh anak cucu kita kelak yang membuatnya bisa “abadi”.

 Sumber: Skripsi :
STUDI MORFOLOGI DAN ANATOMI DAUN EDELWEIS JAWA (ANAPHALIS JAVANICA) PADA KETINGGIAN YANG BERBEDA DI TAMAN NASIONAL BORO TENGGER SEMERU JAWA TIMUR oleh : MUHAMMAD FATHONI HAMZAH

ANALISIS MASLAHAH DAN MAFSADAH TERHADAP JUAL BELI BUNGA EDELWEIS (ANAPHALIS JAVANICA) DI WISATA GUNUNG BROMO (TAMAN NASIONAL BROMO TENGGER SEMERU) oleh : NURIL MAULIDAH

Jurnal : ETNOBOTANI EDELWEIS (ANAPHALIS SPP) DI DESA NGADAS, TAMAN NASIONAL BROMO TENGGER SEMERU oleh : Amanu Budi Setiyo Utomo dan Suwasono Heddy

Jurnal skripsi : KEANEKARAGAMAN GENETIK EDELWEIS (ANAPHALIS JAVANICA) MENGGUNAKAN PENANDA DNA KLOROPLAS GEN matK oleh: I Gede Krisna Dewantara

Berlangganan update artikel terbaru via email:

1 Response to "Bunga Edelweiss: 9 Fakta Tersembunyi dan Sejuta Manfaatnya"

  1. Ohh baru tau ternyata edelweis banyak manfaatnya.taunya cuma bunganya aja hehe

    BalasHapus

Ada yang ingin kamu tanyakan?

expedisigunung

Iklan Tengah Artikel 1(tautan)

Iklan Tengah Artikel 2(gambar)

Iklan Bawah Artikel(tautan)